SlideShow

0

Kecanggihan TIK


Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah mengubah cara kita berkomunikasi. Sebagian menganggap bahwa perubahan ini telah membuatkomunikasi lebih efisien. Tetapi ada pula yang menganggap terjadi  degradasi hubungan antarmanusia. Soal teknologi, tinggal seberapa bijak kita memanfaatkannya.
Sabtu, 9 Juli 2011, malam minggu saya lewatkan dengan sarasehan bersama  para blogger di @jogloabang. Ngobrol bareng ini sebenarnya lanjutan dari acara Sarasehan Blogger ASEAN” di Hotel Melia Purosani yang diadakan oleh Kementrian Luar negeri Indonesia.  Hadir para tokoh Teknologi Informasi dan Komunikasi (selanjutnya akan saya sebut TIK)  seperti Bayumurti dari Relawan TIK, Donny BU dari Internet sehat, dan Mas Anindito Respati Giyardani yang akrab dipanggil Babab Dito, dari Telkomsel. Dimoderatori oleh Mas Gunawan Wibisono, diskusi ini menjadi sangat menarik karena menukik pada soal bagaimana perkembangan teknologi informasi bisa lebih bermanfaat bagi kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Saya tiba di @jogloabang agak terlambat karena nyasar sana-sini. Saat itu mas Babab Dito  sedang mempresentasikan  perkembangan teknologi ponsel, dari yang paling jadul sampai  yang paling mutakhir. Menurut saya, hal yang menarik dari paparan ini adalah bagaimana perkembangan ponsel dari mulai 1G sampai 4G mampu mengubah perilaku manusia. Mas Babab Dito memutarkan adegan-adegan yang menggambarkan bagaimana teknologi ponsel telah mempermudah komunikasi anggota keluarga. Pada presentasi ini, pilihan terhadap “keluarga” sangat menarik, karena keluarga adalah institusi paling dasar dari kehidupan masyarakat.  Dashyatnya teknologi mengubah masyarakat   bisa diteropong melalui tatanan keluarga.Sayangnya presentasi ini hanya menunjukkan sisi positif, padahal kecanggihan teknologi ponsel juga mampu merenggangkan hubungan keluarga. Sebagai contoh, komunikasi antaranggota keluarga bisa berkurang karena masing-masing sibuk BB. Bahkan tidak jarang saya melihat sekelompok anak yang duduk berjejer tapi bukannya ngobrol malah sibuk dengan masing-masing ponselnya. Saya jadi teringat  penjelasan dari Dr. Yanuar Nugroho, yang mengatakan bahwa telah terjadi perubahan praktek komunikasi antaranusia. Jika dulu komunikasi membutuhkan suatu konsentrasi indrawi di konteks ruang dan waktu tertentu, maka kini orang bisa saja sms temannya hanya karena sedang bosan menunggu waktu boarding pesawat, misalnya. Artinya telah terjadi degradasi dalam muatan komunikasi antarmanusia.
Tetapi di sisi lain, sisi positif teknologi komunikasi informasi tak kalah besarnya untuk kepentingan orang banyak. Dalam bidang politik misalnya, telah dilakukan perhitungan cepat yang menggunakan sms gateway di Pemilukada Kabupaten Kulon Progo di DIY. Dalam konteks ini teknologi ponsel mampu mendukung terjadinya proses transparansi pada pemilu. Juga saat terjadi erupsi Gunung Merapi, Jalin merapi telah merancang sistem informasi dimana masyarakat bisa mengirimkan sms untuk permohonan bantuan yang bisa diakses melalui internet. Hal menarik juga terjadi di Sudan mengenai peran ponsel dalam kesehatan masyarakat. Ternyata di sana begitu banyak kasus obat palsu. Masyarakat kemudian bisa sms kode sebuah obat, dan memperoleh jawaban apakah kode tersebut obat asli atau palsu. Ada juga cerita jurnalis warga http://www.suarakomunitas.net dari Lampung. Ia menerima berita dari daerah yang jauh melalui SMS. Artinya jurnalis warga dari sebuah desa tak memiliki akses internet, akhirnya dikirimlah berita lewat SMS. Ntah berapa SMS yang harus dikirim untuk dirangkai menjadi satu artikel. Tentunya dalam konteks yang saya sebutkan di atas, TIK memberikan manfaat besar terhadap hidup bermasyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar